Ohhhh yes, hari ini adalah hari yang menyenangkan. Total me-time banget, oh my God it's been a while.
Jadi, tadi pagi jam 10-12 ada acara meet up sama Ucita Pohan and Andra Alodita, yang pengen ketemuan sama beberapa followersnya and ngobrol2 tentang kehidupan online and offline seorang socmed personality.
Gw sih termasuk yang baru masuk di dunia Instagram (ke mana aja jeng.....?!), dimulai dengan alasan, ya...shopping hahahaha
Before IG, gw pikir Lazada sama Mataharimall udah racun. Hohoho...betapa salahnya gw. Racun sebenernya tu adalah Instagram, ladies and gentlemen! Suamiku sabar ya....cup cup
Yah anyhoo, di samping perannya sebagai retail therapy, IG ini juga berjasa memperkenalkan gw ke beberapa orang yang ngga disangka-sangka cukup influential di hidup gw sekarang.
Okay a little background. I have two baby daughters, the oldest is a special one. Kakak K lagi kena ALL (Acute Lymphoma Leukemia) sejak Desember 2014. Total treatment nya dia 2 tahun, nah di tahun pertama itu waktu-waktunya intensive chemo, dan kita ngejalanin perawatan di Singapur. So, selama satu tahun penuh, gw berdua dengan K tinggal di Singapur, pretty much in isolation. Anggota keluarga occassionally datang on the weekends, tapi ya nggak bisa setiap weekend ada.
So that first year was rough. I almost went into depression, tapi Alhamdulillah nggak sempet sih. When I was almost at the end of my wits, intensive chemo K kelar dan boleh pulang ke Jakarta (or Bekasi, whatevs haha).
Dan keadaan gw pas pulang gimana? I was obese (no, seriously). I gained almost 10kg di Singapur, with all the stress eating and such. I was always always hungry, nggak ada kata kenyang. And then sekitar 2 bulan lalu, akhirnya gw berhasil mencapai titik di mana gw udah bisa (dan udah harus, sih) memikirkan well-being gw lagi. I knew then, that I need to start changing. I don't want to suffer from high blood pressure, diabetes, and end up getting a stroke at the age of 30-ish (I stopped counting after 33, ha!). Tapi gw nggak tau harus gimana. Apa yang pertama kali harus gw lakukan?
Lalu, gw stumbled upon IG-nya Ucit (@uchiet). I was stunned. She's a big gal. And fabulous as hell.
Gw ngeliat post dia wearing a bikini, and looked hella good. Then I thought, "Oh, hey. Confidence looks good on you."
Dari situ gw mulai bisa build up my confidence again. I am not JUST a cancer mom. I am me. I am smart. I matter.
But I still have that weight problem. Udah mulai ganggu ke kesehatan sih soalnya. Napas gw pendek, back problem gw muncul lagi, Sering nggak enak badan, tenggorokan gatel, dll dsb. But I don't know what to do. Gw udah ngurangin makan, coba diet ini itu, nothing works, nothing sticks. Kapanpun gw berhasil nurunin berat, begitu gw silap dikit, it will shoot right back up. Bener2 bikin semangat hilang deh pokoknya.
Lalu, gw liat lagi foto Ucit lagi lari. Dang, if she can do it, I can do it too. Lalu I knew I had to start working out. But how? How to start?
Luckily I got two cool new friends sesama orang tua murid. Dari mereka, kita sama2 mulai ikut aerobik and Zumba di studio senam deket rumah (ternyata ada di deket rumah!).
I loved every second of it.
Gw, yang selama ini practically nggak pernah olah raga, diperkenalkan rasanya badan bugar itu kayak apa. Dari olah raga, food craving gw lama-lama berkurang. Sampai akhirnya gw berhasil nurunin a good number of kgs, and kept it down.
Well, see? I guess ini yang namanya butterfly effect ya. Dimulai dari sesuatu yang mungkin kalo dilihat orang remeh banget ya. Just 2 pictures. Satu foto bikini dan satu foto lari. Two simple things created a ripple effect for me. A positive one.
Dari situlah gw merasa, okay I'm ready to write again now. Gw pengen bisa bikin butterfly effect kayak gitu juga. Gw pengen, ada paling enggak satu kata dari ribuan ocehan gw ini, yang bisa bikin positive ripple effect to someone. Just one person will already make me happy. Kalau lebih banyak lagi kan luar biasa ya nggak sih?
Thank you juga buat my god sister, Hanzky, buat obrolan panjangnya hari ini. You're my role model, and you gave me the fuel to start writing again, tonight. Ditambah that amazing fruit bowl sorbet kinda thing, nama tempatnya apaaa ituuuu udah lupaa *jompo. So this first post is for you!
I have stories now. Lots of stories. Banyak yang pengen gw share tentang jagoan kecil gw yang berjuang melawan penyakitnya dengan kekuatan yang bahkan jauh lebih bertenaga dari punya gw dan suami gw combined, and tentang adik kecilnya yang nggak kalah luar biasanya, yang sometimes bikin gw mikir, "What do I do to deserve them, and how the heck can I raise them right?"
Kita mulai ngobrol lagi, kita mulai cerita-cerita lagi ya.
And so this goes...
xoxo
Jadi, tadi pagi jam 10-12 ada acara meet up sama Ucita Pohan and Andra Alodita, yang pengen ketemuan sama beberapa followersnya and ngobrol2 tentang kehidupan online and offline seorang socmed personality.
Gw sih termasuk yang baru masuk di dunia Instagram (ke mana aja jeng.....?!), dimulai dengan alasan, ya...shopping hahahaha
Before IG, gw pikir Lazada sama Mataharimall udah racun. Hohoho...betapa salahnya gw. Racun sebenernya tu adalah Instagram, ladies and gentlemen! Suamiku sabar ya....cup cup
Yah anyhoo, di samping perannya sebagai retail therapy, IG ini juga berjasa memperkenalkan gw ke beberapa orang yang ngga disangka-sangka cukup influential di hidup gw sekarang.
Okay a little background. I have two baby daughters, the oldest is a special one. Kakak K lagi kena ALL (Acute Lymphoma Leukemia) sejak Desember 2014. Total treatment nya dia 2 tahun, nah di tahun pertama itu waktu-waktunya intensive chemo, dan kita ngejalanin perawatan di Singapur. So, selama satu tahun penuh, gw berdua dengan K tinggal di Singapur, pretty much in isolation. Anggota keluarga occassionally datang on the weekends, tapi ya nggak bisa setiap weekend ada.
So that first year was rough. I almost went into depression, tapi Alhamdulillah nggak sempet sih. When I was almost at the end of my wits, intensive chemo K kelar dan boleh pulang ke Jakarta (or Bekasi, whatevs haha).
Dan keadaan gw pas pulang gimana? I was obese (no, seriously). I gained almost 10kg di Singapur, with all the stress eating and such. I was always always hungry, nggak ada kata kenyang. And then sekitar 2 bulan lalu, akhirnya gw berhasil mencapai titik di mana gw udah bisa (dan udah harus, sih) memikirkan well-being gw lagi. I knew then, that I need to start changing. I don't want to suffer from high blood pressure, diabetes, and end up getting a stroke at the age of 30-ish (I stopped counting after 33, ha!). Tapi gw nggak tau harus gimana. Apa yang pertama kali harus gw lakukan?
Lalu, gw stumbled upon IG-nya Ucit (@uchiet). I was stunned. She's a big gal. And fabulous as hell.
Gw ngeliat post dia wearing a bikini, and looked hella good. Then I thought, "Oh, hey. Confidence looks good on you."
Dari situ gw mulai bisa build up my confidence again. I am not JUST a cancer mom. I am me. I am smart. I matter.
But I still have that weight problem. Udah mulai ganggu ke kesehatan sih soalnya. Napas gw pendek, back problem gw muncul lagi, Sering nggak enak badan, tenggorokan gatel, dll dsb. But I don't know what to do. Gw udah ngurangin makan, coba diet ini itu, nothing works, nothing sticks. Kapanpun gw berhasil nurunin berat, begitu gw silap dikit, it will shoot right back up. Bener2 bikin semangat hilang deh pokoknya.
Lalu, gw liat lagi foto Ucit lagi lari. Dang, if she can do it, I can do it too. Lalu I knew I had to start working out. But how? How to start?
Luckily I got two cool new friends sesama orang tua murid. Dari mereka, kita sama2 mulai ikut aerobik and Zumba di studio senam deket rumah (ternyata ada di deket rumah!).
I loved every second of it.
Gw, yang selama ini practically nggak pernah olah raga, diperkenalkan rasanya badan bugar itu kayak apa. Dari olah raga, food craving gw lama-lama berkurang. Sampai akhirnya gw berhasil nurunin a good number of kgs, and kept it down.
Well, see? I guess ini yang namanya butterfly effect ya. Dimulai dari sesuatu yang mungkin kalo dilihat orang remeh banget ya. Just 2 pictures. Satu foto bikini dan satu foto lari. Two simple things created a ripple effect for me. A positive one.
Dari situlah gw merasa, okay I'm ready to write again now. Gw pengen bisa bikin butterfly effect kayak gitu juga. Gw pengen, ada paling enggak satu kata dari ribuan ocehan gw ini, yang bisa bikin positive ripple effect to someone. Just one person will already make me happy. Kalau lebih banyak lagi kan luar biasa ya nggak sih?
Thank you juga buat my god sister, Hanzky, buat obrolan panjangnya hari ini. You're my role model, and you gave me the fuel to start writing again, tonight. Ditambah that amazing fruit bowl sorbet kinda thing, nama tempatnya apaaa ituuuu udah lupaa *jompo. So this first post is for you!
I have stories now. Lots of stories. Banyak yang pengen gw share tentang jagoan kecil gw yang berjuang melawan penyakitnya dengan kekuatan yang bahkan jauh lebih bertenaga dari punya gw dan suami gw combined, and tentang adik kecilnya yang nggak kalah luar biasanya, yang sometimes bikin gw mikir, "What do I do to deserve them, and how the heck can I raise them right?"
Kita mulai ngobrol lagi, kita mulai cerita-cerita lagi ya.
And so this goes...
xoxo
1 comment:
So proud of mandaaa #peluk #cium semangaat
Post a Comment