Monday, November 21, 2016

Me and my weight struggle

Hola!

Gw abis pulang Zumba, enak seger rasanyaa! It's 9:58PM, ni gw bobonya pasti enak banget deh.

Gw ni baru mulai olah raga sekitar 4 bulanan yang lalu. Sebelomnya, boro2! Terakhir gw fitness tuh sebelom nikah. Dulu mah gaya, pacaran sama laki gw yang sekarang aja di Fitness First hahaha. Begitu nikah, langsung hamil, yaudah babay. So...kurang lebih it took me 6 years buat mulai aktif lagi. Don't be like me, guys. It is way too long, honestly!

Well, berat badan gw memang naik drastis begitu gw hamil sih. Kehamilan pertama, I started from 52kg, lalu 9 bulan kemudian, nambah 22kg. Gila nggak? Gila sih kalo kata gw. Karena gw sebenernya kayak nggak terlalu ada motivasi untuk nurunin lagi gitu. Itu ya, ngaruh banget loh. Karena tinggi badan gw minimal (pendek bo!), jadi 74 friggin kg itu udah overweight. Nggak sehat. Ditambah, gw nggak gerak. Pada saat itu gw masih kerja, jadi ya udah di depan laptop aja gitu. Di masa-masa ini, berat badan gw bukan hanya ngaruh ke fisik yang kerasa super2 begah dan nggak enak, tapi banyak juga masalah lainnya sih. 1. I don't look good in anything, or at least, it felt like it. Gw nggak pinter mantes2 outfit sih memang, tapi at least saat gw kurus, it's easier. Just put on a t-shirt and jeans, and you're all set. Apalagi, instagram masih baru launch banget (sebulan setelah gw lahiran anak pertama, 2010). So, masih susah cari sumber baju plus size yang ok.
Lalu, kesulitan mendandani diri gw dengan ok itu, lead to low self confidence. Low self confidence ngaruh ke banyak hal. Namely self-worth, happiness, performance, dll dsb. Tapi tetep, masih belum cukup memotivasi gw. Apa yang akhirnya motivasi gw untuk try losing weight? I started to experience health problems. Back pain, short of breath, gampang sakit. Heck, I coudn't even sing right anymore! Jadi gw nyobain akupunktur (masih bukan olahraga ye). It worked like a charm. I started dropping weights, dr 74 sampe ke 58kg. And then gw pregnant lagi.

Nahh, pas kehamilan kedua, naiknya nggak sebanyak kehamilan pertama. Tapi startnya dari 58 kan yaaaa. So I was back to 74kg. Nghkghgk...
Ini turunnya lumayan sih, nggak pake akupunktur, udah bisa sampe ke 63kg. But then Kayla started to get sick, and then the leukemia came. Isolasi gw di Singapur selama satu tahun. Hanya gw berdua aja sama Kay di sana. So, mix antara boredom and stress eating, it shot right back up to 70kg. Alamak...

Lalu, gw dan Kay udah balik ke Indo, the dust started to settle. Walaupun Kay masih chemo, tapi alhamdulillah udah jauh lebih baik. Kita udah bisa pulang, Kay udah boleh mulai sekolah lagi (yay!), gw udah mulai bisa aware lagi sama well-being gw sendiri. I started to experience health problems again. Walaupun nggak sampai yang napasnya pendek kayak dulu, tapi back problem mulai muncul lagi. Fisioterapi lagi. The low self confidence lingered on.
Alhamdulillah, nggak lama setelah gw memutuskan bahwa I need to change again, one of my new girl friend ngajak aerobik bareng di studio deket rumah. Oh hell yea! I thought, this might be a sign. I love to dance, so this kind of workout should be fun.
That was 4 months ago. Sekarang, I am totally enjoying my aerobic and (especially) Zumba classes. I love the feeling after working out. Rasanya segar, light, pumped, awesome. I am down to 64kg now, hopefully bisa terus nurunin sampe ke kepala 5 lagi amiiiinnnn.

So, yeah. I really recommend to move. Find something that you might like. Nggak perlu gabung ke major fitness center. If you can, that's great. But if you can't, cari2 aja yang deket rumah. Or, yang kira2 suka lari, kayanya ok juga tuh. Gw mah ga bisa, I have a bad knee, so I can't run on uneven surface.

Jadiii, ayooo kita Zumbaaa!

No comments: